Penggolongan Model Jenis dari Terrarium
Model Jenis Tanaman Terrarium Menurut Kondisi Lingkungan
2. Terrarium Tertutup, yaitu terrarium dengan kondisi lingkungan tertutup rapat di semua bagian. Tujuannya untuk membuat biosfer yang unik di dalam terarium tersebut. Dalam hal pembuatan dan perawatan, terarium tertutup memiliki tingkat kesulitan yang lebih rumit. Banyak tantangan tertentu dalam membuat terarium tertutup, salah satunya dalam pemilihan jenis tanaman, pemilihan media tanam dan keberadaan jamur patogen. Terarium jenis ini biasanya memiliki mulut botol (bagian atas) yang kecil untuk meletakkan tanaman dan material lainnya, sehingga menjadi tantangan tersendiri untuk membuat desain yang bagus dalam volume wadah yang terbatas.
Gambar 2. Terrarium Tertutup
Model Jenis Tanaman Terrarium Menurut mahluk hidup yang digunakan
1. Terrarium Flora, yaitu tanaman terrarium yang hanya menggunakan tanaman sebagai komponen utama yang ditumbuhkan dan membuat desain sesuai imajinasi pembuat terrarium.
2. Tanaman Terrarium Fauna, yaitu tanaman terrarium yang berfungsi untuk memelihara binatang tertentu dalam kondisi lingkungan yang sebenarnya. Tanaman terrarium fauna merupakan contoh bentuk ekosistem buatan yang utuh, tidak hanya tanaman terrarium yang ditumbuhkan namun juga binatang khusus. Binatang yang biasanya digunakan dalam terrarium adalah kadal, laba – laba, kalajengking, katak dan kura-kura berukuran kecil.
Model Jenis Tanaman Terrarium Menurut Desain Ekosistem
1. Ekosistem Gurun Pasir, yaitu tanaman terrarium yang materianya tersusun atas elemen - elemen yang terletak di gurun pasir, seperti tanaman kaktus, succulent, dan lingkungan berpasir dan penuh batu – batuan yang unik.
2. Ekosistem Terestrial, yaitu tanaman terrarium yang materialnya terususun atas elemen tebing, bebatuan, tanaman epifit dan tanaman udara. Tanaman terrarium ini masih tergolong langka karena materialnya sangat jarang tersisa seperti bebatuan yang berbentuk tebing, tanaman udara (thilansia). Material tersebut belum tentu bisa didesain sesuai imajinasi karena bentuknya yang statis.
3. Ekosistem Tropis, merupakan tanaman terrarium yang tersusun dari miniatur ekosistem hutan. Elemen yang biasanya digunakan seperti semak belukar terbuat dari moss/ lumut, pepohonan yang terbuat dari tanaman bonsai, serta bahan – bahan pelengkap lainnya yang bisa menjadikan miniature hutan yang utuh.
4. In Vitro Terrarium, merupakan bagian kecil dari bioteknologi. In vitro terrarium menggunakan prinsip teknik kultur jaringan tanaman, yaitu menumbuhkan bagian dari tanaman (sel, jaringan atau organ) dalam kondisi lingkungan yang terkontrol. Dengan kata lain, lingkungan tumbuh tanaman dimodifikasi sesuai kebutuhan tanaman tersebut. Kebutuhan tersebut terdiri dari suhu, cahaya, unsur hara dan zat pengatur tumbuh. Tujuan dari teknik kultur in vitro sebetulnya adalah untuk kebutuhan propagasi (perbanyakan tanaman), rekayasa genetik, dan penyimpanan keragaman sumberdaya genetik (plasmanutfah). Sebagian dari penggiat kultur jaringan membuat in vitro terrarium sebagai seni yang bisa di nikmati, bukan hanya untuk kebutuhan pendidikan dan penelitian saja. Dari hal yang telah disebutkan diatas, dapat kita ketahui bersama bahwa tidak semua orang mampu membuat in vitro terrarium. Teknik kultur in vitro harus dikerjakan pada laboratorium yang terkontrol dan mempunyai bahan tanam (eksplan) yang cukup. Persyaratan laboratorium untuk kultur in vitro adalah harus mutlak steril, jika tidak media dan tanaman dalam botol akan terkontaminasi oleh bakteri atau jamur.
Jenis Terrarium Menurut Ukuran
Ukuran tanaman terrarium sangat beragam, mulai dari yang berukuran mini (diameter 2 cm) sampai berukuran besar atau tidak terbatas. Tidak ada standar baku ukuran untuk tanaman terrarium. Dilihat dari tampilannya, terrarium terbagi menjadi:
1. Mini Terrarium
2. Jars Terrarium
3. Light Bulb Terrarium/ Terrarium Bolam
4. Terrarium Eksklusif Sedang
5. Terrarium Eksklusif Besar
Jenis Tanaman Untuk Terrarium
Pemilihan tanaman yang diletakkan di dalam terarium harus tepat, mengingat volume wadah tanaman terrarium yang terbatas. Pemilihan tanaman ini juga harus didasarkan pada media tanam yang digunakan dan konsep ekologi yang akan dibuat. Tanaman terrarium untuk ekosistem gurun menggunakan tanaman kaktus dan succulent yang berukuran mini. Terrarium untuk ekosistem terrestrial menggunakan tanaman epifit (menempel) dan tanaman udara (thilansia). Sedangkan Tanaman Terrarium untuk ekosistem hutan hujan tropis menggunakan beragam tanaman paku – pakuan, tanaman berdaun kecil atau tanaman bonsai disertai lumut untuk membentuk hamparan semak atau rumput mini. Beberapa tanaman lain yang dapat dibuat menjadi terrarium yaitu anggrek, sansivera, aglaonema, anthurium dan lain sebagainya.
Peralatan dan Bahan untuk Terrarium
Wadah kaca dengan atau tanpa tutup
Kerikil hias atau pasir pantai
Arang aktif
Tanaman herba, succulent atau kaktus
Moss (opsional)
Unsur-unsur dekoratif (opsional)
CARA MERAWAT TANAMAN TERRARIUM DISINI
Tanaman Terrarium dapat dibuat pula dengan menggunakan wadah plastic transparan, namun tampilannya tetap elegan dengan menggunakan material kaca. Toples atau wadah untuk terrarium disarankan mempunyai mulut yang lebar, meskipun dimungkinkan menggunakan wadah dengan lubang kecil. Penanaman dalam wadah jauh lebih mudah jika wadah tersebut memiliki mulut yang lebar.
Perlu diingat bahwa idealnya tanaman tidak menyentuh sisi kaca yang dipakai. Semakin luas wadah yang digunakan, lebih banyak tanaman dan ornamen yang dapat digunakan, serta opsi untuk desain juga semakin leluasa. VIDEO CARA MEMBUAT TANAMAN TERRARIUM
Gambar 15. (a) Perangkat moss Terrarium, (b) wadah transparan
Taman Vertikal Indonesia, Ginseng Merah, Katak-Lembu, Vertikal Garden Jakarta, TERRARIUM, Contoh contoh gambar, Facebook, Google Berita Nasional Google International News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar